Ikan Salmon Lokal Indonesia
radarselatan.bacakoran.co - Ikan salmon adalah jenis hewan yang mengandung protein tinggi dan omega 3 yang baik untuk nutrisi otak.Dalam 100 gram daging ikan salmon mengandung omega 3 hingga 2,018 mg. kemudian nutrisi lain yang terkandung dalam ikan salmon adalah protein, kalsium, vitamin B12, dan kalium.Sayangnya di sebagian wilayah Indonesia ikan salmon sulit didapatkan, stoknya tidak tersedia dipasar.
BACA JUGA:Bolekah Orang Mampu Menerima Pembagian Dagin Kurban? Ini Cara Pembagian Daging Kurban Menurut IslamKemudian harganya juga tinggi, hal inilah yang membuat masyarakat indonesia kesulitan untuk mendapatkan ikan salmon.Namun masyarakat tidak perlu khawatir, ada beberapa jenis ikan lokal indonesia yang bisa dijadikan pengganti ikan salmon.Karena kadungan yang terdapat di dalam daging 5 jenis ikan ini tidak jaug berbeda dengan ikan salmon.
BACA JUGA:5 Larangan Yang Wajib Dipatuhi Oleh Panitia Kurban, Terlihat Sepele Namun Rentan TerjadiHarganyapun lebih murah dan banyak tersedia di pasar karena ikan ini termasuk jenis ikan yang sudah banyak dibudidayakan.Berikut 5 jenis ikan lokal Indonesia yang bisa dijadikan alternatif pengganti ikan salomon.1 Ikan bandengBandeng memiliki nutrisi yang sangat banyak, terutama protein. Dalam 100 gram bandeng, terkandung 17,1 gram protein.Salah satu kelemahan bandeng adalah jumlah durinya yang terbilang banyak. Namun, jika diolah dengan benar, duri-duri bandeng tak akan mengganggu.Ikan ini banyak tersedia di pasar ikan di Indonesia, karena ikan ini sudah menjadi salah satu ikan budidaya.Harganyapun lebih terjangkau, sehingga tidak terlalu menguras kantong.
BACA JUGA:Didukung PKB, Anies Baswedan Minta Didoakan Cak Imin Yang Lagi Di Makkah2. Ikan leleIkan lokal Indonesia alternatif pengganti Salmon adalah ikan lele. Kandungan gizi pada ikan lele setara dengan kandungan gizi yang ada pada ikan salmon. Kandungan protein dan fosfor pada lele juga terbilang tinggi.Ikan lele sangat mudah didapatkan di pasar, harganyapun tidak terlalu mahal karena ikan ini sudah banyak dibudidayakan.Ada yang dibudidayakan menggunakan kolam terpal, kolam tanah dan kolam semen.
BACA JUGA:Dishub Bengkulu Selatan Butuh Anggaran Rp2,25 M, Begini Peruntukkannya!3. Ikan kembungIkan kembung memiliki cita rasa gurih alami. Rasa gurih ini membuat kembung mudah diolah jadi berbagai jenis masakan.Selain itu, kandungan gizinya juga cukup tinggi dan disebut-sebut setara dengan salmon.Ikan kembung mengandung asam lemak omega-3. Dalam satu ons ikan kembung biasanya terdapat 2,6 gram omega-3.Sehingga mengkonsumsi daging ikan kembung sangat baik untuk perkembangan otak, terutama bagi anak anak.
BACA JUGA:Musorkablub KONI Bengkulu Selatan Sukses, Deby Setiawan Ketua Umum Terpilih4. Ikan teriDalam 100 gram ikan teri terkandung 500-972 kalsium. Jumlah tersebut bahkan bisa memenuhi kebutuhan kalsium Anda dalam satu hari.5. Ikan nilaIkan ini mengandung asam lemak omega-3 dan selenium yang tinggi. Keduanya bagus untuk pertumbuhan otak.Selain harganya murah, ikan nila juga mudah didapatkan dipasar. Karena ikan ini sudah menyebar di hampir diseluruh perairan Indonesia. Selain ikan nila liar, tidak sedikit pula ikan nila hasil budidaya. (**)
Health Heroes- Kekurangan gizi terutama protein masih menjadi salah satu penyebab stunting pada anak balita. Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Ini berarti dalam upaya mencegah stunting, para orang tua harus memperhatikan kandungan makanan berprotein tinggi untuk dikonsumi anak, seperti ikan.
Ikan mempunyai kandungan protein yang tidak kalah hebatnya dengan daging sapi maupun ayam. Ikan juga kaya asam lemak omega-3 yang dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan otak. Karena itulah ibu hamil dan anak-anak yang masih dalam periode emas pertumbuhan sangat disarankan untuk mengonsumsi ikan. The American Heart Association (AHA) merekomendasikan makan ikan setidaknya 2 kali seminggu. Pada zaman sekarang sudah banyak orang tua yang menambahkan ikan ke dalam MPASI anaknya, seperti contohnya adalah ikan salmon.
Siapa yang tidak mengenal ikan salmon? Ikan ini menjadi salah satu bahan yang terkenal dalam pembuatan sushi dan sashimi. Salmon menjadi terkenal karena kandungan gizi yang dimilikinya, menurut sejumlah penelitian, 100 gram ikan salmon mampu mengandung omega 3 hingga 2,018 mg. Omega 3 sendiri merupakan salah satu nutrisi penting bagi otak. Adapun nutrisi lain yang terkandung dalam ikan salmon adalah protein, kalsium, vitamin B12, dan kalium. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik, jadi tidak ada jenis ikan salmon di Indonesia yang berkembang secara alami. Hal ini disebabkan oleh ikan salmon pada umumnya hidup di air dengan suhu di bawah 20 derajat celcius. Sedangkan, perairan Indonesia berada di suhu 26 derajat Celsius. Sehingga suplai ikan salmon dilakukan dari hasil impor negara lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.
Indonesia sendiri memiliki banyak jenis ikan lokal yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anak – anak sama seperti salmon dan memilki harga yang terjangkau serta mudah untuk mendapatkannya diantaranya:
Ikan kembung memiliki manfaat yang tidak jauh berbeda dari ikan salmon. Ikan kembung yang harganya tidak terlalu mahal dan memiliki rasa gurih dengan duri yang jarang ini mengandung banyak asam lemak omega-3. yang dikenal dapat menurunkan resiko penyakit jantung, selain itu ikan kembung juga memiliki sumber protein yang baik dan kaya akan nutrisi penting serta ikan kembung juga kaya akan vitamin D yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan gigi, serta mineral seperti selenium, yodium, dan fosfor.
Sidat dan belut sering dianggap mirip oleh sebagian besar orang. Bentuk tubuh kedua ikan ini sama yaitu bulat memanjang. Walau tidak populer di Indonesia, ikan sidat mendapat tempat istimewa pada kuliner negara-negara Asia Timur, terutama Jepang. Di sana, ikan tersebut dikenal dengan sebutan Unagi dan menjadi kuliner kesukaan warga Jepang. Kandungan gizi yang melimpah menjadikan ikan sidat sebagai salah satu makanan terbaik bagi bayi yang baru memasuki fase MPASI. Ikan sidat mengandung banyak omega 3, beta karoten, vitamin A,B, dan C serta protein yang tinggi. Karbohidrat yag terkandung pada ikan sidat juga terhitung rendah sehingga perpaduan nutrisi yang ada di dalam ikan sidat baik untuk menjaga kesehatan mata dan imunitas.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh U.S. Food and Drugs Administration yang berlangsung dari 1990 hingga 2012, ikan lele hanya mengandung rata-rata kandungan merkuri sebesar 0,024 PPM. Ikan lele tercatat mengandung tingkat merkuri yang jauh lebih rendah daripada ikan seperti herring dan mackerel, yang sering dipromosikan sebagai ‘pilihan merkuri rendah’. Kandungan merkuri adalah hal yang berbahaya karena ia dapat menumpuk di dalam tubuh, dan penelitian menunjukkan itu dapat meningkatkan risiko nefrotoksisitas serta masalah perkembangan pada bayi. Ikan lele memiliki kandungan sumber asam lemak omega 3, kalsium, vitamin D, serta mengandung banyak vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel darah merah, kesehatan otak dan sintesis DNA.
Dibandingkan dengan ikan lain yang berukuran besar, ikan teri tergolong lebih murah dan mudah ditemukan. Ikan ini juga cenderung mengandung merkuri yang sedikit karena ukurannya yang kecil. Ikan teri juga kaya akan kandungan omega-3 dan DHA sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi bayi. Kandungan omega-3 dapat meningkatkan kecerdasan dan daya tahan tubuh bayi. Selain itu, jika dikonsumsi rutin, kesehatan jantung, hati, sendi dan tulang bayi pun terjaga.
Ikan cakalang juga baik untuk dikonsumsi anak. Ikan yang khas dengan kuliner Manado ini kaya akan protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3 yang esensial. Selain itu, ikan cakalang juga rendah kalori dan lemak jenuh, menjadikannya pilihan makanan yang sehat untuk dikonsumsi secara rutin. Manfaatnya beragam, seperti dapat menurunkan kadar gula darah dan menjaga kesehatan jantung. Selain itu, ikan cakalang juga bisa mencegah anemia atau kekurangan sel darah merah. Ikan cakalang memiliki rasa yang lezat dan durinya tidak terlalu banyak.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, pun pernah mengampanyekan makan patin lokal dibanding patin impor, terutama dari Vietnam. Pasalnya, patin lokal cenderung lebih sehat karena tidak menggunakan antibiotik berbahaya dalam pembudidayaannya. Ikan patin lokal juga mengandung protein, lemak, asam amino dan asam lemak (MUFA) yang lebih tunggi. Adapun protein tersebut sebesar 68 pesen, lemak 5 persen, DHA mencapai 5 persen serta kaya dengan omega 3 yang sangat baik untuk kesehatan bagi tubuh dan otak.
Masih banyak orang tua yang memulai MPASI atau memberikan makakanan kepada anak dengan padangan jika ikan salmon dan tuna kualitasnya lebih bagus dibanding ikan lokal Indonesia yang banyak dijual di pasar. Ikan lokal yang dihasilkan oleh pelaut kita atau pengusaha ikan tambak lokal juga pantas mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia sendiri. Selain kandungan gizinya dengan kita mengkonsumsi ikannya, kita juga dapat meningkatan UMKM lokal menjadi lebih baik. Jadi mulai sekarang ayo konsumsi ikan lokal untuk mencagah stunting pada anak!
4 ikan lokal ini dinilai ampuh cegah stunting (no date). https://genbest.id/articles/4-ikan-lokal-ini-dinilai-ampuh-cegah-stunting.
Eating fish twice a week reduces heart, stroke risk (2023). https://www.heart.org/en/news/2018/05/25/eating-fish-twice-a-week-reduces-heart-stroke-risk.
Gischa, S. (2023) ’10 Jenis Ikan dengan Kandungan Omega-3 Tinggi Halaman all – Kompas.com,’ KOMPAS.com, 18 November. https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/18/130000969/10-jenis-ikan-dengan-kandungan-omega-3-tinggi?page=all#:~:text=Berdasarkan%20beberapa%20penelitian%2C%20100%20gram,Baca%20juga%3A%20Bagaimana%20Salmon%20Bermigrasi%3F.
Halodoc, R. (2023) Untuk penggemar sajian ikan lele, sebaiknya ketahui kandungan nutrisi yang terdapat di dalam ikan tersebut me. https://www.halodoc.com/artikel/ragam-kandungan-nutrisi-yang-terdapat-dalam-ikan-lele.
Putri, M.R.D. (2023) ‘Mengenal ikan sidat, sumber protein yang lebih baik dari salmon,’ Antara News, 1 August. https://www.antaranews.com/berita/3661062/mengenal-ikan-sidat-sumber-proteinyang-lebih-baik-dari-salmon.
Gedung Telkom Divisi Digital Business & Technology
Jl. Prof. DR. Soepomo No.139, RT.13/RW.2, Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan, Jakarta 12810, Indonesia
Layanan Pengaduan Konsumen
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
Gedung Telkom Divisi Digital Business & Technology
Jl. Prof. DR. Soepomo No.139, RT.13/RW.2, Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan, Jakarta 12810, Indonesia
Layanan Pengaduan Konsumen
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
Gedung Telkom Divisi Digital Business & Technology
Jl. Prof. DR. Soepomo No.139, RT.13/RW.2, Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan, Jakarta 12810, Indonesia
Layanan Pengaduan Konsumen
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI